PERBEDAAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
1. Pengertian
1. Pengertian
a.
Pendidikan
Merupakan upaya nyata untuk memfasilitasi individu lain, dalam mencapai kemandirian serta kematangan mentalnya sehingga dapat survive di dalam kompetisi kehidupannya. Pengaruh bimbingan dan arahan dari orang dewasa kepada orang lain, untuk menuju kearah kedewasaan, kemandirian serta kematangan mentalnya. Dan merupakan aktivitas untuk melayani orang lain dalam mengeksplorasi segenap potensi dirinya, sehingga terjadi proses perkembangan kemanusiaannya agar mampu berkompetisi di dalam lingkup kehidupannya (Insan Cerdas dan Kompetitif). Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
Merupakan upaya nyata untuk memfasilitasi individu lain, dalam mencapai kemandirian serta kematangan mentalnya sehingga dapat survive di dalam kompetisi kehidupannya. Pengaruh bimbingan dan arahan dari orang dewasa kepada orang lain, untuk menuju kearah kedewasaan, kemandirian serta kematangan mentalnya. Dan merupakan aktivitas untuk melayani orang lain dalam mengeksplorasi segenap potensi dirinya, sehingga terjadi proses perkembangan kemanusiaannya agar mampu berkompetisi di dalam lingkup kehidupannya (Insan Cerdas dan Kompetitif). Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
b.
Pengajaran
Aktivitas nyata mengajarkan (transfer knowledge) pengetahuan, teknologi dan ketrampilan serta meningkat kecerdasan dan pengendalian emosinya sehingga seseorang mampu survive di dalam kehidupannya. Dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
Aktivitas nyata mengajarkan (transfer knowledge) pengetahuan, teknologi dan ketrampilan serta meningkat kecerdasan dan pengendalian emosinya sehingga seseorang mampu survive di dalam kehidupannya. Dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
2. Perbedaan antara Pendidikan dan Pengajaran :
Pengajaran:
Pengajaran:
1. Hanya mentransfer
ilmu pengetahuan
2. Menekankan IPTEK
dan SKILL
3. memiliki batasan
waktu
4. Hanya menitik
beratkan pada isi dari metode pangajaran
5.
Lebih menekankan pada penguasaan wawasan dan pengetahuan tentang
bidang atau program tertentu, seperti agama dan kesehatan; memakan waktu yang
relatif pendek; metode lebih bersifat rasional, teknik praktis; hanya
mengusahakan isi.
6. lebih menekankan
pada penguasaan wawasan dan pengetauan tentang bidang/program tertentu,misalnya
kesehatan,keterampilan .pengajaran lebih bersifat kognitif dan afektif.
7. hanya bagian dari
kegiatan pendidikan. Padahal tujuan pendidikan yang sangat dasar dan elementer
adalah mengembangkan semua bakat dan kemampuan seseorang, baik yang masih anak,
maupun yang sudah dewasa, sehingga perkembangannya mencapai tingkat optimum
dalam batas hakikat orang tadi,menempatkan bangsa Indonesia pada tempat
terhormat dalam pergaulan antar bangsa sedunia.
Pendidikan:
1.
mengajarkan tentang segala nilai kehidupan
2.
tidak memiliki batasan
waktu dalam belajar
3.
mengajarkan kematangan mental seseorang
4.
Lebih menekankan pada
pembentukan manusia (penanaman sikap dan nilai-nilai); memakan waktu relatif
panjang; metode lebih bersifat psikologis dan pendekatan manusiawi; membutuhkan
wadah menetap, meskipun isi bervariasi dan berubah
5.
lebih menekankan pada pembentukan manusianya (penanaman sikap dan
nilai-nilai) lebih bersifat psikologis dan bersifat kognektif,afektif,dan
psikomotor.
6.
mencakup masalah bagaimana mengembangkan anak didik sebagai
manusia individu sekaligus warga masyarakat.
PERBEDAAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA
1. Pengertian
a. Pendidikan Jasmani
Adalah Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila. Dapat diartikan juga sebagai suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap siswa.
1. Pengertian
a. Pendidikan Jasmani
Adalah Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila. Dapat diartikan juga sebagai suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap siswa.
b. Olahraga
Adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
Serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup). Dan suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal
Adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
Serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup). Dan suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal
2. Tujuan Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum. Ia merupakan salah satu dari subsistem-subsistem pendidikan. Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan fisik. Telah menjadi kenyataan umum bahwa pendidikan jasmani sebagai satu kenyataan umum bahwa pendidikan jasmani sebagai satu substansi pendidikan mempunyai peran yang berarti mengembangkan kualitas manusia Indonesia.
Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum. Ia merupakan salah satu dari subsistem-subsistem pendidikan. Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan fisik. Telah menjadi kenyataan umum bahwa pendidikan jasmani sebagai satu kenyataan umum bahwa pendidikan jasmani sebagai satu substansi pendidikan mempunyai peran yang berarti mengembangkan kualitas manusia Indonesia.
Sebagaimana
diterapkan dalam Undang-Undang RI. Nomor II Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional bahwa tujuan pendidikan termasuk pendidikan jasmani di
Indonesia adalah pengembangan manusia Indonesia seutuhnya ialah manusia
yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan.Tujuan yang hendak dicapai terjabar seperti butir-butir berikut:
Perkembangan Pribadi
a. Pertumbuhan fisik
optimal
b. Sehat fisik, mental, sosial, dan spiritual
c. Kesegaran jasmani
optimal
d. Cerdas
e. Kreatif dan
inovatif
f.
Terampil dalam gerak dan memecahkan masalah
g. Jujur, disiplin,
percaya diri, dan tanggung jawab
Hubungan Antar Pribadi dan Lingkungan
a.
Hormat pada sesame
b.
Gotong royong
c.
Luwes (mudah menyesuaikan diri)
d.
Komunikatif dalam ide
(konsep) dan pemikiran
e.
Etika (sopan santun)
f.
Menghargai kondisi
lingkungan
g.
Melestarikan lingkungan yang sehat dan harmonis
Selain itu pendidikan jasmani juga memberikan kesempatan
kepada siswa untuk :
- Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.
- Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.
- Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.
- Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.
- Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.
- Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga.
3. Tujuan Olahraga untuk Kesehatan
1.
Peningkatan
Meskipun orang itu bebas penyakit belum tentu orang iti sehat,dengan mengukur beban latihan yang di berikan pada seseorang,maka kebugaran dapat di klasifikasi menjadi sangat kurang,latihan fisik yang teratur dan terukur di sertai gizi yang cukup akan meningkatkan kebugaran seseorang.kebugaran ini di tandai olah daya tahan jantung,otot,kelenturan tubuh,komposisi tubuh,kecepatan gerak,kelincahan,denyut nadi.latihan slalu di monetor[periksa]agar tidak melebihi denyut yang di perbolehkan antara 72-87% dari denyut yang maksimal.
Meskipun orang itu bebas penyakit belum tentu orang iti sehat,dengan mengukur beban latihan yang di berikan pada seseorang,maka kebugaran dapat di klasifikasi menjadi sangat kurang,latihan fisik yang teratur dan terukur di sertai gizi yang cukup akan meningkatkan kebugaran seseorang.kebugaran ini di tandai olah daya tahan jantung,otot,kelenturan tubuh,komposisi tubuh,kecepatan gerak,kelincahan,denyut nadi.latihan slalu di monetor[periksa]agar tidak melebihi denyut yang di perbolehkan antara 72-87% dari denyut yang maksimal.
2. Pencegahan
Olahraga dapat mencegah dampak negatif dari hopokenisia (kurang gerak), memperlambat proses penuaan,memperlancar proses kelahiran pada wanita kehamilan.
Olahraga dapat mencegah dampak negatif dari hopokenisia (kurang gerak), memperlambat proses penuaan,memperlancar proses kelahiran pada wanita kehamilan.
3. Pengobatan
Membantu proses penyambuhan pada penyakit jantung,kencing manis, rematik, asma , kropos tulang,dll.peredaran darah orang yang berolahraga lebih lancar,sehingga racun yang menumpuk di tubuh cepat di keluarkan.
Membantu proses penyambuhan pada penyakit jantung,kencing manis, rematik, asma , kropos tulang,dll.peredaran darah orang yang berolahraga lebih lancar,sehingga racun yang menumpuk di tubuh cepat di keluarkan.
4. Pemulihan
Penyandang cacat,kerusakan otak,tuna rungu,epilepsi dll membutuhkan olahraga yang sesuai dengan keadaan yang di penderita,apabila penyandang cacat ini tidak melakukan olahraga maka cacatnya akan bertambah karena terjadi kekurangan gerak,otak menjadi lemah sehingga mudah timbul penyakit-penyakit,jantung,ginjal,saluran darah,dll selain itu olahraga bagi penyandang cacat juga sangat di perlukan untuk menghilangkan anggapan masyarakat bahwa mereka tidak mampu berbuat apa-apa.
Penyandang cacat,kerusakan otak,tuna rungu,epilepsi dll membutuhkan olahraga yang sesuai dengan keadaan yang di penderita,apabila penyandang cacat ini tidak melakukan olahraga maka cacatnya akan bertambah karena terjadi kekurangan gerak,otak menjadi lemah sehingga mudah timbul penyakit-penyakit,jantung,ginjal,saluran darah,dll selain itu olahraga bagi penyandang cacat juga sangat di perlukan untuk menghilangkan anggapan masyarakat bahwa mereka tidak mampu berbuat apa-apa.
4. Perbedaan Antara Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Pendidikan Jasmani
|
Olahraga
|
Ada
4 aspek yang membedakan antara Pendidikan Jasmani dengan Olahraga antara lain:
1. Tujuan Pendidikan Jasmani
Disesuaikan dengan tujuan pendidikan yang menyangkut pengembangan seluruh pribadi anak didik, sedangkan tujuan Olahraga adalah mengacu pada prestasi unjuk laku motorik setinggi-tingginya untuk dapat memenangkan dalam pertandingan.
1. Tujuan Pendidikan Jasmani
Disesuaikan dengan tujuan pendidikan yang menyangkut pengembangan seluruh pribadi anak didik, sedangkan tujuan Olahraga adalah mengacu pada prestasi unjuk laku motorik setinggi-tingginya untuk dapat memenangkan dalam pertandingan.
2.
Isi Pembelajaran
Dalam pendidikan jasmani disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak didik, sedangkan pada olahraga isi pembelajaran atau isi latihan merupakan target yang harus dipenuhi.
3. Orientasi Pembelajaran
Pada pendidikan jasmani berpusat pada anak didik. Artinya anak didik yang belum mampu mencapai tujuan pada waktunya diberi kesempatan lagi, sedangkan pada olahraga atlet yang tidak dapat mencapai tujuan sesuai dengan target waktu dianggap tidak berbakat dan harus diganti dengan atlet lain.
4. Sifat kegiatan
Pendidikan jasmani pada pemanduan bakat yang dipakai untuk mengetahui entry behavior, sedangkan pada olahraga bertujuan untuk memilih atlet berbakat
Dalam pendidikan jasmani disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak didik, sedangkan pada olahraga isi pembelajaran atau isi latihan merupakan target yang harus dipenuhi.
3. Orientasi Pembelajaran
Pada pendidikan jasmani berpusat pada anak didik. Artinya anak didik yang belum mampu mencapai tujuan pada waktunya diberi kesempatan lagi, sedangkan pada olahraga atlet yang tidak dapat mencapai tujuan sesuai dengan target waktu dianggap tidak berbakat dan harus diganti dengan atlet lain.
4. Sifat kegiatan
Pendidikan jasmani pada pemanduan bakat yang dipakai untuk mengetahui entry behavior, sedangkan pada olahraga bertujuan untuk memilih atlet berbakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar