METODE MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN JASMANI
Pengertian Metode Pengajaran Penjas
Metode berasal dari bahasa Latin ” Meta ” dan ” Hodos “.
Meta artinya jauh (melampaui), Hodos artinya jalan (cara). Metode adalah
cara-cara mencapai tujuan. Sedangkan pengertian mengajar menurut Arifin (1978)
mendefinisikan bahwa mengajar adalah suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan
pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan
mengembangkan bahan pelajaran itu. Sedangklan Nasution (1986) berpendapat bahwa
mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan
sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses
belajar. Namun menurut Biggs (1991), seorang pakar psikologi membagi konsep
mengajar menjadi tiga macam pengertian yaitu :
a. Pengertian Kuantitatif dimana mengajar diartikan
sebagai the transmission of knowledge,
yakni penularan pengetahuan. Dalam hal ini guru hanya perlu menguasai
pengetahuan bidang studinya dan menyampaikan kepada siswa dengan sebai-baiknya.
Masalah berhasil atau tidaknya siswa bukan tanggung jawab pengajar.
b. Pengertian institusional yaitu mengajar berarti . the
efficient orchestration of teaching
skills, yakni penataan segala kemampuan mengajar secara efisien. Dalam hal
ini guru dituntut untuk selalu siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar
terhadap siswa yang memiliki berbagai macam tipe belajar serta berbeda bakat,
kemampuan dan kebutuhannya.
c. Pengertian kualitatif dimana mengajar diartikan
sebagai the facilitation of learning,
yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar siswa mencari makna dan
pemahamannya sendiri.
Dari definisi-definisi mengajar dari para pakar di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa mengajar adalah suatu aktivitas yang tersistem
dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk
saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga terjadi proses belajar
dan tujuan pengajaran tercapai. Sedangkan pengertian pendidikan jasmani menurut
Depdiknas (2003) merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas
jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan
meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan
emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional.
Metode mengajar merupakan pedoman cara khusus untuk
penyampaian materi pembelajaran untuk struktur episode belajar atau
pembelajaran. Menurut Mosston (1986) mengajar adalah serangkaian hubungan yang
berkesinambungan antar guru dan siswa yaitu :
1. Mencoba mencapai keserasian anatara apa yang
diniatkan dengan apa yang sebenarnya terjadi. Maksud = perbuatan.
2. Masalah yang tentang metode mengajar.
2. Masalah yang tentang metode mengajar.
Suatu pendekatan terhadap siswa untuk mencapai sasaran
yang ingin dicapai guru harus berdasarkan pilihanya atas beberapa hal yaitu :
a. kemampuan guru
b. kebutuhan siswa
c. besarnya kelas
d. alat dan fasilitas yang tersedia
e. media yang ada
f. tujuan yang ingin dicapai
g. materi yang dipelajari
h. lingkungannya
3. Kita juga dapat mengatasi kecenderungan pribadi
seseorang guru.
4. Mengajar-Belajar-Tujuan
4. Mengajar-Belajar-Tujuan
Interaksi antara guru dan siswa mencerminkan perilaku
mengajar dan belajar tertentu. Berbagai gaya didasarkan atas interaksi anatar
perilaku siswa dan perilaku guru, serta hubungannya untuk mencapai tujuan.
5. Perilaku guru sebagai titik masuk
Dapat dinyatakan bahwa perilaku guru akan mengarahkan
perilaku siswa untuk mencapai tujuan pelajaran. Dari definisi-definisi metode
dan mengajar yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengambil kesimpulan
bahwa pengertian metode mengajar penjas adalah cara-cara untuk melakukan
aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan
peserta didik untuk saling berinteraksi dalam proses pembelajaran jasmani
melalui aktivivitas jasmani dan pembelajaran jasmani sehingga proses belajar
berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai. Agar tujuan
pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik, maka
perlu mengetahui, mempelajari beberapa metode mengajar, serta dipraktekkan pada
saat mengajar.
Dari analisis metode mengajar menurut perilaku guru,
perilaku siswa dan tujuan dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Metode Ceramah (Preaching Method)
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan
menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang
pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah
dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk
menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur
atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
Beberapa kelemahan metode ceramah adalah :
a. Membuat siswa pasif
b. Mengandung unsur paksaan kepada siswa
c. Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985)
d. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan
menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebihbesar
menerimanya.
e.Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak
didik.
f. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian
kata-kata)
g. Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri
Djamarah, 2000)
Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :
a. Guru mudah menguasai kelas.
b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah
besar
c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
d. Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
2. Metode diskusi ( Discussion method )
Menurut Muhibbin Syah ( 2000 )mendefinisikan bahwa
metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan
memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai
diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized
recitation ).
Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar
mengajar untuk :
a. Mendorong siswa berpikir kritis.
b. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara
bebas.
c. Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk
memcahkan masalah bersama.
d. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa
alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang
seksama.
Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :
a. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan
dengan berbagai jalan
b. Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka
saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh
keputusan yang lebih baik.
c. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat
orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap
toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :
a. tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih
formal (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
3. Metode demontrasi ( Demonstration method )
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan,
baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan
dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000).
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu
proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
Syaiful Bahri Djamarah ( 2000).
Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi
adalah :
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan .
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang
sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih
melekat dalam diri siswa (Daradjat, 1985)
Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut :
a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya
suatu proses atu kerja suatu benda.
b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan .
c. Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah
dapat diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, drngan menghadirkan
obyek sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :
a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda
yang akan dipertunjukkan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan
c. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang
kurang menguasai apa yang didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
4. Metode ceramah plus
Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang
menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode
lainnya.Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus
yaitu :
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT).
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT).
Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara
ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas.
Metode campuran ini idealnya dilakukan secar tertib,
yaitu :
1). Penyampaian materi oleh guru.
2). Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan
siswa.
3). Pemberian tugas kepada siswa.
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT)
Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan
pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian
mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan
menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan (drill)
5. Metode resitasi ( Recitation method )
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana
siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri.
Kelebihan metode resitasi sebagai berikut :
a. Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil
belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
b. Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan
keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri (Syaiful
Bahri Djamarah, 2000)
Kelemahan metode resitasi sebagai berikut :
a. Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak
didik hanya meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah
mengerjakan sendiri.
b. Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa
pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan
individual (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
6. Metode latihan keterampilan ( Drill method )
Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar
, dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana
cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa
manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari
mute/pernik-pernik.
Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut :
a. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
a. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
b. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti
dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan
sebagainya.
c. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan
kecepatan pelaksanaan.
Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut :
a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak
didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari
pengertian.
b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada
lingkungan.
c. Kadang-kadang latihan tyang dilaksanakan secara
berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
d. Dapat menimbulkan verbalisme.
7. Metode mengajar beregu ( Team teaching method )
Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar
dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas.
Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya,
setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap
siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.
8. Metode mengajar sesama teman ( Peer teaching method )
Metode mengajar sesama teman adalah suatu metode
mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri
9. Metode pemecahan masalah ( Problem solving method )
Metode ini adalah suatu metode mengajar yang mana
siswanya diberi soal-soal, lalu diminta pemecahannya.
10. Metode perancangan ( project method )
yaitu suatu metode mengajar dimana pendidik harus
merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
Kelebihan metode perancangan sebagai berikut :
a. Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit
menjadi lebih luas dan menyuluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang
dihadapi dalam kehidupan.
b. Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
b. Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Kekurangan metode perancangan sebagai berikut :
a. Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik
secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
b. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan
pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru,
sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini.
c. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai
kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang
diperlukan.
d. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat
mengaburkan pokok unit yang dibahas.
11. Metode Bagian ( Teileren method )
yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan
sebagian-sebagian, misalnya bagian per bagian kemudian disambung lagi dengan
bagian/materi lainnya yang tentu saja berkaitan dengan masalahnya.
12. Metode Global (Ganze method )
yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca
keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau
ambil intisari dari materi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar